Jumat, 30 September 2011

six

Sekarang adalah hari Kamis. Ulangan bahasa Indonesia sudah berlalu hari Selasa kemarin. Tapi hari ini juga ada pelajaran bahasa Indonesia.
“Anak anak, nilai bahasa Indonesia belum keluar, karena ada dua anak yang belum ulangan, yaitu...”
Bu Ana, guru bahasa Indonesia melihat daftar nilai di arsipnya.
“Putra, ya. Sama Fadil, kemaren enggak masuk kan?”
Fadil yang bangkunya ada di seberang kanan Tara mengangguk. Begitu juga Putra.
“Oke, kalian siap ulangan?” tanya Bu Ana kepada Fadil dan Putra.
“Siap bu,”
“Meja kalian diputer dulu kebelakang,”
Setelah mendapat instruksi dari Bu Ana akhirnya Fadil dan Putra mengerjakan soal yang pastinya sulit banget itu. Tria senyam senyum merhatiin Putra.
Kelas ramai selama dua anak itu sedang susulan. Anak anak memang mendapatkan jam bebas karena Bu Ana sedang mengoreksi jawabannya yang belum kelar. Setelah limabelas menit, Putra maju dan menyerahkan jawabannya. Hah? Cepet banget, pikir Tara dan Tria.
Setelah bahasa Indonesia adalah makan siang. Bu Ana sudah selesai mengoreksi jawaban dan kertas berisi nilai masing masing anak diberikan pada Lia, ketua kelas. Anak anak merubung kertas itu. Tara kecewa. Nilainya tak sebagus yang dia kira. Karena menurutnya soal kemaren itu susah banget!
Saat dia melihat nama Putra, matanya terbelalak kaget. Putra dapat 88! Satu satunya anak laki laki yang nilainya berada diatas KKM.
Tara melongo sambil memperhatikan Putra untuk kesekian kalinya. Anak yang susulan, berada dikelas yang ramai, mengerjakan soal selama limabelas menit itu mendapat hasil yang bagus! Padahal dirinya, mengerjakan soal dikelas yang sepi karena semua anak sedang mengerjakan soal juga selama dua jam, hasilnya samasekali enggak memuaskan! Walaupun nilainya ngepas dengan KKM. Tapi, untuk kesekian kalinya, Tara dibuat spechless olehnya.
Tara menganggap ini biasa saja. Pantesan Tria naksir berat sama cowok simpel ini.
“Tara, gue jadi makin truly madly deeply fall in love sama dia kalo kayak gini!” Tria membisiki Tara.
Tara mengernyitkan kening. Dia, Amanda Daniatara, gak bakal mau kalah sama yang namanya cowok. Kalo cowoknya yang udah kacamata, pendiem, bawanya buku itu Tara udah maklum. Emang bawaannya pinter kan. Lha ini?? Pendiem sih, tapi cuek berat, gak keliatan kalo pinter. Udah gitu, ganteng lagi! Keren! Meskipun Putra gak terlalu populer kayak Satria, dia itu keren dan ganteng tau. Tara jadi makin penasaran sama makhluk yang satu ini.
Mata pelajaran pinter, olahraga jago, seni musik dan lukis bisa, tampang punya, badan proporsional...
Itu semakin membuat Tara ingin mengalahkan cowok ini. Ya, mulai saat ini, Putra adalah musuh yang harus dikalahkan!!

0 komentar:

Posting Komentar